5 hikmah puasa Ramadhan berikut ini dapat menjadi referensi kamu untuk menambah wawasan kamu tentang fadhilah puasa Ramadhan.
Kamu bisa menemukan banyak kata hikmah dalam Al-Quran. Namun, kamu perlu memahami dan memaknai dengan jelas arti dari hikmah dalam Al-Quran. Pasalnya, kata hikmah akan memiliki makna tersendiri saat bergabung dengan kata-kata tertentu dalam Al-Quran. Al-Quran juga bisa kamu sebut sebagai hikmah. Hal itu tertuang dalam Al-Quran Surat An-Nahl ayat 64. Karena dalam Al-Quran menyimpan banyak pelajaran baik tentang kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial kamu.
Dalam ayat tersebut Rasulullah memiliki wewenang untuk memberi penjelasan kepada umatnya tentang makna Al-Quran, terlebih untuk makna-makna yang sulit atau samar. Kemudian ketika Rasulullah wafat, para sahabat Rasulullah melanjutkan tugas Rasul dengan ijtihad, terutama para sahabat yang memiliki kemampuan untuk memahami makna Al-Quran.
Baca juga informasi tentang Nilai tauhid dalam puasa.
Hubungan Puasa dan Himah di Dalamnya
Hikmah puasa dalam kehidupan dapat kamu rasakan, bahwa dengan puasa sama halnya kamu memperkuat iman dan takwa. Penguatan spiritual itu mampu menjadi batasan kamu ketika jiwa kamu memasuki kondisi futur iman.
Puasa Ramadhan kita laksanakan secara konsisten selama 30 hari. Artinya, selama 30 hari kita harus bisa mengontrol diri. Agar puasa yang kita lakukan mendapat pahala dan ridha Allah, tidak seedar haus dan lapar.
Berikut ini 5 hikmah puasa Ramadhan:
Senantiasa Merasa Dekat Dengan Allah
Dekat dengan Allah termasuk dalam keutamaan puasa Ramadhan itu sendiri. Puasa Ramadhan memberi pelajaran untuk merasakan kehadiran Allah dalam kehidupan kita. Sehingga mampu membuat kita semakin ridha untuk mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya sebagai wujud kecintaan kita kepada Allah. Tidak hanya sekedar kewajiban yang harus kita tunaikan.
Menggapai Derajat Takwa
Jika kita memiliki niat yang baik dan ibadah-ibadah yang kita lakukan sudah benar tetapi kebaikan itu berhenti untuk diri kita saja. Dalam artian kita tidak memberi pengaruh kepada orang lain maka hikmah yang kita dapat berupa kemunafikan sosial.
Oleh sebab itu, pada bulan Ramadhan kita juga belajar menjadi orang-orang yang mendapat kepayahan. Sehingga membuat kita mampu merasakan kepayahan mereka dan membuat kita menjadi manusia yang tinggi akan nilai-nilai humanitas. Saling tolong menolong dan memahami satu sama lain tanpa menyinggung perasaan mereka. Seperti pepatah yang mengatakan, sayangilah yang dibumi maka yang dilangit juga akan menyayangimu.
Ketenangan Batin
Pada saat kita puasa, hati akan sibuk memikirkan hal-hal baik dan mengingat Allah. Pikiran kita tentang kehidupan duniawi menjadi berkurang. Maka, kita bisa menghindari memikirkan hal-hal yang melalaikan. Hati pun menjadi semakin tenang, damai, bercahaya dan semakin lembut. Akibatnya, kita menjadi semakin mudah untuk intropeksi diri sehingga kita menjadi pribadi yang lebih tenang.
Menuju Kebiasaan Baik
Pada saat ingin memulai kebiasaan baik, kita akan menemukan berbagai hambatan. Tidak jarang hambatan tersebut sering kita remehkan sehingga kebiasaan baik yang ingin kita capai menjadi gagal tercapai.
Puasa Ramadhan memiliki hukum wajib dilaksanakan umat Islam. Sudah menjadi keyakinan terdalam kita, jika meninggalkan sesuatu yang wajib kita akan mendapat dosa. Oleh sebab kewajiban tersebut kita menjadi mau melakukan kebiasaan-kebiasaan baik selama bulan Ramadhan. Lama kelamaan kebiasaan yang kita mulai dengan 30 hari tersebut akan menjadi kebiasaan setelahnya.
Belajar Tenang Dalam Menyikapi Takdir
Bersikap tenang menjadi hikmah puasa dalam kehidupan jangka panjang. Kita harus memahami bahwa setiap takdir baik atau buruk datang untuk kebaikan kita. Takdir tersebut berguna untuk kita ambil hikmah dan bersyukur atas segala nikmat yang sudah kita dapatkan. Karena Allah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang kepada seluruh mahluk-Nya. Sehingga tidak mungkin Allah ingin mahluk-Nya berada dalam kesengsaraan.
informasi mengenai pendaftaran siswa baru SMP MBS Muh Piyungan dapat kamu akses dengan cara klik disini.