Bukti Kasih Sayang Allah Kepada Hambanya

SMA MUHAMMADIYAH PIYUNGAN

Cara Mengatasi Anak Yang Salah Pergaulan Untuk Orang Tua 

Cara Mengatasi Anak Yang Salah Pergaulan Untuk Orang Tua 
Cara Mengatasi Anak Yang Salah Pergaulan Untuk Orang Tua

Cara mengatasi anak yang salah pergaulan bagi orang tua memiliki tingkat kesulitan yang variatif. Para orang tua perlu memahami sifat dan karakter si anak. Pergaulan bebas biasanya dialami saat anak menginjak usia remaja. Sekitar umur 14-18 tahun.

Untuk dapat mengetahui cara mengatasi anak yang salah pergaulan terlebih dahulu kita harus mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan anak masuk ke dalam pergaulan itu.

Tidak jarang, kebanyakan anak ikut terjerumus dalam pergaulan bebas karena orang tua tidak menyediakan rumah yang nyaman bagi mereka. Beberapa orang tua cenderung mengekang tanpa mendengarkan keinginan dari si anak.

Faktanya, meski terdengar seperti orang tua memaksakan kehendak atau memaksakan kebenaran versi mereka kepada anak. Para orang tua sebenarnya merasa khawatir. Orang tua telah lebih dulu mengalami perjalanan hidup. Sehingga keburukan dan kebaikan yang orang tua alami menjadi faktor dominan mereka untuk mendidik anak. Meskipun begitu, mengajak diskusi anak tentang suatu hal lebih baik daripada memaksakan pendapat. Mendengarkan pendapat anak sama hal-nya memberitahu mereka tentang banyak hal. Seperti, membantu anak berani mengungkapkan pendapatnya, melatih kebijaksanaan anak sejak dini dan masih banyak lagi.

Baca juga artikel tentang Cara Menghadapi New Normal

Cara Mengatasi Anak Yang Salah Pergaulan

Cara Mengatasi Anak Yang Salah Pergaulan Untuk Orang Tua 
Cara Mengatasi Anak Yang Salah Pergaulan Untuk Orang Tua

Masa remaja bagi anak adalah masa penuh dengan keingintahuan. Pada masa ini, anak remaja banyak mencoba hal-hal baru. Pantas saja, jika fase ini harus menjadi perhatian lebih para orang tua. Perhatian itu digunakan agar orang tua lebih waspada. Jika anak mampu melewati fase ini tanpa masalah, ia telah berhasil melewati fasa ter-labil dari siklus hidup manusia.

Selain itu, lingkungan pergaulan menjadi faktor utama seorang anak terjerumus dalam pergaulan bebas. bujuk rayu teman memiliki pengaruh kuat untuk teman lainnya. Seorang teman dapat mempengaruhi pola pikir dan tindakan. Pola pikir tersebut sesuai dengan kebiasaan sehari-hari yang mereka lakukan. Lama kelamaan pola pikir itu dapat berubah menjadi keyakinan yang mempengaruhi banyak hal dalam hidup anak.

Lebih lanjut, alasan lain yaitu anak kurang pengawasan dan kurang figur dari orang tua akan lebih mudah terjerumus ke pergaulan bebas. Si anak membutuhkan tempat yang bisa mengakui kemampuan dirinya. Akhirnya, karena tidak mendapatkan itu dari orang-orang terdekat, ia akan mencari lingkungan lain.

Pergaulan bebas tidak bisa kita remehkan, tapi kita juga tidak perlu takut. Setiap masalah memiliki solusi. Berikut petunjuk bagi orang tua agar anak tidak terjerumus pergaulan bebas

Fondasi agama

Cara Mengatasi Anak Yang Salah Pergaulan Untuk Orang Tua 
Cara Mengatasi Anak Yang Salah Pergaulan Untuk Orang Tua

Sebagai mahluk yang bertuhan, tentu mengikuti perintah dan menjauhi larangan merupakan bentuk kecintaan mahluk kepada tuhann. Semakin anak memiliki keyakinan yang kuat untuk taat beribadah, maka si anak tidak dapat dengan mudah masuk ke dalam circle pergaulan bebas. Biasanya, ketika anak memiliki fondasi agama yang kuat. Mereka cenderung mampu mengolah pikir, rasa dan kemampuan mereka lebih bijaksana. Hal itu menjadi solusi pergaulan bebas menurut Islam.

Memilih pergaulan dan sekolah

Cara Mengatasi Anak Yang Salah Pergaulan Untuk Orang Tua 
Cara Mengatasi Anak Yang Salah Pergaulan Untuk Orang Tua

Sebagai orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk putra dan putri mereka. Ketika orang tua memilih sekolah yang bagus untuk si anak. Maka, secara tidak langsung orang tua memilih lingkungan yang sehat untuk anak. Ketika anak di sekolah, mereka harus mengikuti aturan yang ada di sekolah. Seperti larangan untuk tidak merokok, perintah untuk memakai seragam sekolah yang sopan dan lain sebagainya. Sehingga dampak pergaulan bebas anak di sekolah dapat di minimalisir.

Edukasi sejak dini

Edukasi sejak dini
Edukasi sejak dini

Memberi perhatian kepada anak sejak dini merupakan hal pertama membangun kepercayaan anak terhadap orang tua. Hal itu akan mneyebabkan anak lebih mudah menerima nasihat dari orang tua atas kepercayaan itu. Memahamkan anak diusia dini memperbesar peluang anak aman dari pergaulan bebas. Harapannya orang tua dapat menjadi figur yang baik untuk anak.

Menyeleksi tontonan dan bacaan

Menyeleksi tontonan dan bacaan
Menyeleksi tontonan dan bacaan

Ketika anak memasuki masa remaja yang penuh dengan keingintahuan. Orang tua wajib memperhatikan tontonan dan bacaan si anak. 1 tontonan jelek tidak akan mudah hilang meski dengan 1000 kuliah shubuh. Maksudnya, ketika anak sudah mulai mengkonsumsi tontonan, biasanya anak akan meniru dan mempraktikkan. Hal itu menjadi garis besar bagi orang tua. Pasalnya dijaman yang modern ini, kemudahan akses tentang tontonan dan bacaan via media berkembang secara masif. Kita dapat mengakses dengan mudah berbagai macam tontonan dan bacaan. Tidak terkecuali tontonan dan bacaan yang tidak mendidik sekalipun akan dengan mudah diakses.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya orang tua mendampingi ketika anak menonton maupun membaca.

Membatasi waktu diluar rumah

Dampak pergaulan bebas lebih banyak terjadi pada anak-anak yang cenderung bebas. Tidak ada yang mengatur mereka, atau mereka memiliki latar belakang sebagai anak yang lahir dari keluarga broken home. Alih-alih kita menghindarkan anak dari bergaul dengan mereka,  tentu hal itu juga kurang tepat. Pasalnya, Bagaimana etika yang baik agar terhindar dari pergaulan bebas adalah hal yang perlu kita pikirkan juga.

Waktu yang terbatas membuat anak melakukan interaksi yang sedikit. Karena interaksi sedikit maka proses penyampaian pengaruh dari teman akan semakin terbatas.

Masuk atau ikutsertakan di pesantren

Solusi pergaulan bebas menurut Islam yang paling tepat adalah memasukan anak-anak ke pesantren. Masyarakat sendiri telah mengakui. Kinerja dari pesantren baik untuk mendisiplinkan anak dan menjaga mereka dari dampak negatif pergaulan bebas dan cara menghindarinya dengan masuk di pesantren.

Meski kadang tersebar berita buruk dari pesantren, hal itu tidak mengurangi eksistensi pesantren di kalangan masyarakat. Karena pada dasarnya, orang tua yang memegang kendali terhadap sikap  dan perilaku anak. Kita sebagai orang tua perlu memahamkan tinggal di pesantren itu menyenangkan. Anak akan menerima banyak ilmu di pesantren. Selain itu, meneguhkan pondasi keimanan sebagai umat Islam terjadi saat di pesantren. Oleh karena itu, cara mengatasi anak yang salah pergaulan akan maksimal jika di pesantren. Agar tidak terjadi pemberontakan dari si anak, orang tua perlu memahamkan dulu dan meyakinkan mereka untuk mau di pesantren.

Informasi pendaftaran SMA MBS Piyungan dapat diakses dengan klik disini.