Sebuah iklan terpampang di jejaring social. Bunyinya begini:”Anak anda susah diatur? Anak anda malas makan dan belajar? Dan segudang masalah terhadab perilaku anak anda, ikutilah cara mudah “menaklukan anak dengan metode Hypno Parenting”
Bagi orangtua. lklan seperti itu pasti menggiurkan. Secara naluri orangtua pasti menginginkan anaknya mudah diarahkan, rajin. penurut, pintar, saleh dan sebagainya
Menjadi umat Islam sesungguhnya amat beruntung dan merupakan karunia terbesar dari Allah Lewat al Quran dan Sunnah, Allah memberikan panduan lengkap bagi hidup manusia. Dari hal besar sampai sesuatu yang dianggap remeh seperti buang air kecil Itu semua ada tuntunannya Tak terkecuali dalam urusan menanamkan akhlaq yang baik pada anak
Jadi, jangan keburu putus asa dengan tergesa-gesa mendaftar kursus parenting macam-macam, apalagi yang tidak sesuai dengan tuntunan Islam. Kita kembali saja kepada petunjuk Allah dan Rasul-Nya.
Berikutnya ini beberapa contoh tuntunan mendidik anak berdasarkan al Quran dan as Sunnah yang bisa dijadikan panduan bagi orangtua.
MENGAJARKAN BERBAKTI KEPADA ORANGTUA
Mengharap anak berbakti kepada orang tua harus diawali dari diri sendiri. Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid dalam bukunya Prophetic Parenting menyebutkan, banyak hadis yang menjelaskan bahwa sikap berbakti orangtua memberikan dampak yang besar terhadap sikap berbakti anak Karena itu, jika ingin anak-anak berbakti kepada kita, maka kita dituntut (baik ketika masih bujang atau pun sudah menikah) untuk berbakti kepada orangtua.
Diriwayatkan al Hakim, Rasulullah bersabda, “Jagalah kehormatan istri orang lain, niscaya istri kalian terjaga kehormatannya. Berbaktilah kepada orangtua kalian, niscaya anak-anak kalian berbakti kepada kalian.
MEMOTIVASI CINTA ILMU
Masa kanak-kanak adalah masa belajar. Masa paling subur untuk pembentukan ilmu dan pemikiran. Hal ini sepatutnya mendorong orangtua untuk menganjurkan anak-anak mereka menuntut ilmu dan mencintai para ulama.
Diriwayatkan ole ath Thabrani, “Permisalan orang yang menuntut ilmu di masa kecil seperti pahatan di atas batu dan permisalan orang yang menuntut ilmu di masa tuanya seperti orang yang menulis di atas air.
MENANAMKAN KEJUJURAN
Rasulullah memberikan perhatian khusus tentang penanaman perilaku ini kepada diri anak. Beliau menetapkan satu kaedah umum bahwa anak juga manusia yang memiliki hak hak dalam hubungan social sesama manusia. Sehingga orangtua tidak boleh menipu atau membohonginya dengan media dan sarana apapun.
Diriwayatkan oleh Abu Dawud, dari Abdullah bin Amir. “Suatu hari ibuku memanggilku, sementara Rasulullah duduk di rumah kaml. Dia berkata, “Ke marilah aku beri sesuatu. Rasulullah bertanya kepadanya, Apa yang ingin kau berikan kepadanya?” Dia menjawab, Aku akan memberikan buah kurma Rasulullah bersabda, Sesungguhnya apabila kau tidak memberikan apa pun itu akan dicatat sebagai suatu dusta.
MENANAMKAN SIKAP AMAN
Bersihnya hati dari sifat iri dan dengki merealisasikan keseimbangan jiwa manusia dan membiasakannya mencintai kebaikan. Rasulullah SAW menyeru seorang anak, Anas bin Malik, untuk selalu membersihkan kotoran jiwanya siang dan malam, memaafkan orang yang menyakitinya, mengosongkan hati dari bisikan setan dan tiupannya di kepala dan jlwa.
At Tirmidzi dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, Wahai anakku, jika engkau mampu melalui pagi dan sore tanpa ada rasa ingin merugikan orang lain di hatimu, maka lakukanlah Wahai anakku, itu adalah sunnahku. Barangsiap menghidupkan sunnahku berarti telah mencintaiku. Dan barangsiapa mencintaiku, dia akan bersamaku di surga.
MENGAJARKAN SALAT
Memerintahkan anak untuk salat akan lebih mudah dipatuhi jika telah lama ia dibiasakan untuk melakukannya, Dari Ath Tirmidzi Rasulullah bersabda, “Jagalah salat anak-anak kalian dan biasakanlah mereka melakukan kebaikan. Karena kebaikan adalah kebiasaan.”
Mendidik anak menggunakan cara menyekolahkannya di sekolah yang ada asramanya. Mengajarkan anak tentang ilmu-ilmu agama. Muhammadiya Boarding School Piyungan bisa menjadi pilihan bagi orangtua. Agar anak menjadi anak yang berbakti terhadap orangtua.
Sumber: Majalah Mulia Berbagi Kemuliaan Hidup/ April 2017