Teladan Muhammadiyah untuk mencerdaskan bangsa tidak diragukan lagi. Muhammadiyah berhasil menjadi contoh awal bagi organisasi lain untuk melakukan gerakan pembaharuan. Terkhusus pembaharuan di bidang pendidikan, sosial dan kesetaraan gender.
Pemerintah dan masyarakat pun sudah mengakui hal tersebut. Konsistensi pendiri Muhammadiyah dengan variasi program-programnya memajukan bangsa Indonesisa menjadikan Muhammadiyah berkembang pesat seperti sekarang ini.
Kita harus menjaga semangat dan nilai-nilai teladan Muhammadiyah agar tetap selaras dengan pendirinya yaitu KH Ahmad Dahlan dengan nama kecil Muhammad Darwis. Jika hal ini dapat kita wujudkan secara terus menerus, maka masa depan organisasi Muhammadiyah akan tetap eksis. Tidak akan mudah dihapus oleh zaman.
Baca juga cara meningkatkan motivasi belajar selama masa pandemi.
Teladan Pendiri Muhammadiyah
Mewujudkan Peran Muhammadiyah sebagai gerakan yang mencerdaskan sekaligus menjadi teladan Muhamadiyah untuk mencerdaskan bangsa bukan berarti cerdas ketika dipikiran saja. Kecerdasan sejati harus kita salurkan dalam kehidupan sehari-hari agar bermanfaat untuk banyak orang.
Keteladanan dapat kita wujudkan dengan mempelajari kembali sejarah Muhammadiyah. Tentu keteladanan itu tidak dapat jauh-jauh dari pendirinya, yaitu KH Ahmad Dahlan.
Mengenal Sosok KH Ahmad Dahlan
KH Ahmad Dahlan menjadi teladan Muhammadiyah yang utama. KH Ahmad Dahlan lahir di kota kauman Yogykarta pada tanggal 1 Agustus 1873, nama kecil beliau adalah Muhammad Darwis. Beliau memiliki ayah dengan nama KH Abu Bakar bin Sulaiman, Ulama dan khatib Masjid Besar Kasulthanan Yogyakarta di jaman itu. Lahir dari Rahim seorang ibu yang merupakan anak dari H. Ibrahim, Penghulu Kesulthanan Yogyakarta Hadiningrat.
KH Ahmad Dahlan lahir dari keluarga yang terhormat dan lingkungan masa kecil beliau adalah lingkungan ulama, sehingga beliau belajar langsung dari ayahnya. Meski terlahir dengan kondisi keluarga yang terhormat, beliau memiliki sifat rendah hati yang tinggi. Oleh sebab itu masyarakat menyukai beliau.
Kepemimpinan KH Ahmad Dahlan
Teladan Muhammadiyah atas prestasi yang begitu gemilang dapat kita lihat dengan meneladani sosok KH Ahmad Dahlan. Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang beraneka ragam. Keberanekaragaman tersebut memberikan pola dinamika kepemimpinan yang dapat kita ambil hikmahnya. KH Ahmad Dahlan menjadi pelopor dari berdirinya Muhammadiyah. Beliau melakukan pengorbanan kepada Muhammadiyah secara besar-besaran.
Beliau terkenal dengan gaya kepemimpinan yang transformatif dan berkarisma. Kepemimpinan tranformatif artinya kepemimpinan yang terus menerus melakukan perubahan sesuai dengan tuntutan setiap zaman untuk meningkatkan fungsi organisasi.
Selain itu, Beliau terkenal sebagai sosok pemimpin yang berahlak mulia. Beliau memiliki prinsip kuat sehingga tidak mudah goyah dalam menghadapi masalah-masalah pada awal berdirinya Muhammadiyah. Gaya kepemimpinan beliau yang berkarisma juga menambah cita rasa dari kepemimpinan beliau.
Pemikiran KH Ahmad Dahlan
Pemikiran KH Ahmad Dahlan dapat menjadi teladan Muhammadiyah masa kini. Kesadaran KH Ahmad Dahlan terhadap pemahaman Agama Islam di pulau Jawa yang beragam terutama di Kauman Yogyakarta menimbulkan kegelisahan bagi KH Ahmad Dahlan. Kondisi pemahaman Agama Islam pada saat itu jauh dari kesejahteraan, pendidikan dan pelayanan kesehatan bagi rakyat pribumi.
KH Ahmad Dahlan dalam upaya-nya mengembalikan masyarakat pada syariat Islam yang sebenarnya dengan melakukan upaya perubahan, kajian purifikasi dan tajdid ajaran Islam, serta dengan menanamkan kepada masyarakat bahwa seluruh umat manusia memiliki derajat yang sama di mata Allah, yang membedakan hanya iman dan takwa nya saja.
Oleh sebab itu banyak masyarakat yang tertarik dengan gagasan ide KH Ahmad Dahlan. Masyarakat pada waktu itu menganggap gagasan KH Ahmad Dahlan pro dengan rakyat kecil biasa. Sehingga masyarakat merasa terhormat dan bermartabat sebagai manusia.
KH Ahmad Dahlan melakukan dakwah tidak dengan pemaksaan dan caci maki, melainkan dengan ajakan penuh kasih sayang, kesabaran dan cinta. KH Ahmad Dahlan juga telah mengelompokkan kelas-kelas kajian berdasarkan anak-anak, remaja, orang dewasa termasuk dengan bapak-bapak dan ibu-ibu. Klasifikasi tersebut memberi ruang privasi lebih kepada murid KH Ahmad Dahlan. Selain itu, metode pengelompokkan itu membuat jalannya diskusi menjadi lebih aman dan nyaman tanpa takut dan ragu-ragu.
Meski metode pembelajaran beliau sederhana, tetapi metode pembelajaran beliau mampu menjaga etika keluhuran sesuai dengan Al Quran dan Hadits.
Peran Muhammadiyah Di Bidang Pendidikan
Teladan Muhammadiyah dalam melawan kebodohan terus berkelanjutan. Peran Muhammadiyah di setiap sudut bangsa juga tidak sekedar slogan semata. Tidak terkecuali di bidang pendidikan.
Kinerja panjang Muhammadiyah di bidang pendidikan memiliki kontribusi yang tidak main-main. Kita perlu melihat kedalaman makna “mencerdaskan” agar dapat memahami kinerja Muhammadiyah di bidang pendidikan.
Yaitu kecerdasan akal budi. Kecerdasan adalah kecerdasan yang tidak berhenti pada pikiran saja, tetapi melalui tindakan nyata yang dapat menggugah kepercayaan masyarakat.
Ketika zaman semakin maju, maka masalah yang datang juga semakin bervariasi. Tantangan pendidikan sekarang berfokus pada sumber daya manusia yang malas mengasah kecerdasan pikiran, sehingga melahirkan umat Islam yang mudah terprovokasi sampai memicu umat menjadi terpecah belah. Ketika sudah meremehkan kecerdasan pikiran, maka seseorang tidak dapat membuat nasib orang lain menjadi lebih baik.
Sebagai seseorang yang sadar, sudah menjadi kewajiban untuk memahamkan kepada orang lain dengan kebijaksanaan tentang kebenaran yang sesungguhnya. Tidak hanya itu, berpikir visioner terhadap progress juga menjadi faktor utama yang menunjang kemajuan Muhammadiyah di bidang pendidikan. Harapan dari itu semua adalah Muhammadiyah mampu menjadi bermanfaat dan menjadi sebagai wujud implementasi tugas manusia yaitu rahmatan lil’aalamiin.
untuk informasi lainnya bisa klik di sini!.