Motivasi anak untuk masuk pesantren membutuhkan pendampingan dari orang tua. Apabila anak sudah ada inisiatif untuk masuk pesantren, orang tua akan lebih mudah untuk mengarahkan tujuan, minat dan bakat anak.
Pesantren yang ada di Indonesia berkembang secara pesat. Kita perlu memilih dengan cermat pesantren yang cocok dengan minat bakat anak. Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika memasukan anak ke SMA Boarding School.
Kombinasi yang apik antara sekolah reguler dan pesantren menjadi keunggulan dari SMA Boarding School. Orang tua lebih fleksibel dalam memantau anak. Para orang tua cenderung khawatir berlebihan kepada anak saat memiliki banyak pekerjaan. Sehingga butuh peran pendukung untuk mengatasi hal itu.
SMA Boarding School memiliki peran 24 jam dalam menjaga anak. Dengan demikian, orang tua secara tidak langsung dapat memantau perkembangan anak secara fleksibel. Sehingga kekhawatiran orang tua akan mereda.
Hilangnya kekhawatiran (stress) terhadap anak membuat orang tua lebih fokus dengan kegiatan lain. Selain itu, SMA Boarding School akan membentuk anak yang berjiwa pemimpin dan mandiri untuk siap di masyarakat. Untuk mewujudkan itu semua, SMA Boarding School sangat tepat sebagai tujuan sekolah anak.
Beda Boarding School Dengan Pesantren
Pada dasarnya Boarding School dengan Pesantren hampir sama. Pesantren mengutamakan pada pendidikan keagamaan dan karakter dan cenderung mengesampingkan mata pelajaran umum di sekolah-sekolah.
Boarding School berasal dari dua kata yaitu boarding dan school, boarding artinya asrama sedangkan school yang berarti sekolah. Sistem pendidikan boarding school menggabungkan konsep sekolah dan asrama yang efektif sekaligus efisien.
Sistem itu efektif untuk membentuk karakter, keterampilan dan kecerdasan sekaligus penanaman nilai-nilai moral secara efisien. Sehingga anak akan tumbuh dengan kepribadian yang utuh tanpa meninggalkan ciri khas yang sudah melekat dalam diri anak.
Selain itu, pengaruh modernisasi menuntut anak tidak hanya belajar pada keagamaan saja, tetapi perlu menyesuaikan dengan ilmu-ilmu terapan yang ada di masyarakat.
Apabila sang anak tidak memiliki keilmuan yang cukup untuk menunjang peran menghadapi modernisasi, maka bisa dipastikan anak akan kesulitan dapat bermasyarakat dengan baik karena minim ilmu-ilmu terapan. Oleh karena itu, penggabungan konsep sekolah dan asrama sangat tepat untuk anak.
Tips Bagi Orang Tua
Sebagai orang tua memiliki banyak pertimbangan. Pertimbangan-pertimbangan itu disesuaikan dengan kondisi anak, orang tua dan lingkungan. Kita perlu memahami karakter anak, sejauhmana anak dapat menyelesaikan masalah yang dia hadapi.
Apabila anak memiliki sifat temperamental tinggi dan hiperaktif, sebagai orang tua bisa mengarahkan anak untuk ikut banyak kegiatan ekstrakulikuler, dimana kegiatan tersebut menuntut energi besar dari anak. Energi anak itu dapat disalurkan dengan baik ditempat yang tepat.
Apabila anak memiliki sifat yang mudah lemah, maka bisa diarahkan pada prestasi yang tidak banyak menuntut aktivitas fisik. Seperti si anak bisa terlibat dalam olimpiade sains, menyanyi dan lain sebagainya.
Pemilihan sekolah anak juga perlu mempertimbangkan kondisi orang tua. Banyak kejadian anak merasa kehilangan figur dari orang tua karena orang tua sibuk dengan pekerjaan. Hal itu bisa diantisipasi dengan cara memaksimalkan anak pada lembaga yang dapat membantu anak menjadi berkembang. Sekolah berasrama dapat menjadi solusi konkrit dari orang tua yang sibuk bekerja.
Faktor lainnya yaitu lingkungan. Ketika kita memiliki keharusan untuk tinggal di lingkungan yang negatif, sebagai orang tua perlu memikirkan cara agar anak selamat dari lingkungan itu demi masa depan si anak. Karena itu, kita perlu membuat strategi mutakhir agar mendapatkan hasil sesuai dengan yang kita inginkan sekaligus sesuai dengan kondisi kita.
Berikut beberapa tips bagi orang tua yang ingin memasukkan anaknya kedalam SMA Boarding School :
Biaya
Banyak yang merasa bahwa melanjutkan studi ke Boarding School memakan biaya yang cukup mahal. Padahal, jika kita total dan bandingakan dengan sekolah umum hasilnya hampir sama. Terlebih bersekolah di asrama sesuai dengan out put yang kita inginkan.
Adanya pembatasan keluar asrama juga mengajarkan kepada anak untuk hemat. Pembatasan itu menyebabkan intensitas anak bermain di luar menjadi berkurang. Sehingga pengeluaran menjadi lebih hemat. orang tua tidak perlu biaya yang terlalu tinggi untuk anak.
Ada baiknya orang tua mempersiapkan rencana keuangan jauh-jauh hari untuk sang buah hati. Anak membutuhkan adaptasi dengan lingkungan baru, termasuk dalam pengelolaan uang.
Melibatkan Anak Memilih
Harapan orang tua memasukan anak ke pesantren boarding school adalah sang anak menjadi betah dan tuntas disiplin ilmu. Ketika sekolah tujuan sesuai dengan minat anak tentu akan menambah motivasi anak untuk masuk pesantren dan menuntaskan masa studi selama di asrama. Dengan ini, orang tua mampu mengarahkan pilihan anak yang sesuai dengan berdiskusi bersama anak.
Mengajak anak berdiskusi bersama orang tua juga salah satu cara menumbuhkan motivasi anak untuk masuk pesantren.
Motivasi anak
Motivasi anak untuk masuk pesantren juga perlu mendapat perhatian. Orang tua dapat melakukan validasi terhadap motivasi anak dengan menyakinkan bahwa pilihan anak dan orang tua adalah keputusan yang terbaik.
Orang tua dapat mengusahakan niat masuk pesantren itu benar sejak dalam pikiran.
Lingkungan
Orang tua dapat menempatkan anaknya di lingkungan yang bagus. Pengaruh lingkungan penting dalam membentuk pola pikir anak. Lingkungan asrama yang damai dan jauh dari perselisihan, lingkungan yang menempatkan anak tidak merasa besar, tidak juga merasa kecil. Dan lingkungan yang menuntut pendisiplinan diri tentu menjadi idaman setiap orang tua.
Harapannya SMA Boarding School mampu menjadi laboratorium sosialogis.
Kurikulum
Kurikulum yang ada di SMA Boarding School merupakan hasil modifikasi kurikulum sekolah reguler dan kurikulum pesantren. Masyarakat membutuhkan kombinasi itu. Pasalnya, masyarakat membutuhkan peran anak muda yang berkarakter juga mengikuti perkembangan zaman. Hal ini menempatkan boarding school menjadi pendidikan yang layak bersaing.
Sarana dan prasarana
Banyak fasilitas sarana dan prasarana yang menunjang peserta didik. Sarana dan prasarana itu meliputi : ruang belajar, masjid/ musala, asrama santri, perpustakaan, laboratorium, ruang kesehatan, sarana olahraga dan lain sebagainya.
Sarana dan prasarana memiliki peran memfasilitasi minat dan bakat peserta didik, sehingga peserta didik bebas mengupgrade diri dengan nyaman dan maksimal.
Demikianlah tips yang dapat orang tua pertimbangkan ketika memillki modern boarding school sebagai sekolah untuk sang buah hati.
Informasi tentang SMA MBS Piyungan dapat di akses dengan klik disini.