Persiapan masuk pesantren putri menjadi kendala bagi banyak calon santri putri. Kebutuhan hidup santri putri lebih banyak dibandingkan dengan santri putra. Oleh karena itu, calon santri putri membutuhkan informasi lebih lengkap soal apa saja persiapan pertama kali masuk pesantren putri.
Hari pertama masuk pesantren pasti sangat mendebarkan. Sehingga persiapan masuk pesantren putri menjadi moment yang penting bagi sebagian calon santri putri. Mereka tidak mau ada kesalahan sedikit pun di hari pertama kali masuk.
Disamping itu, calon santri putri sangat membutuhkan peran kedua orang tuanya untuk mendampingi mereka dalam mempersiapkan segala macam kebutuhan. Dalam tahap ini, para santri pasti bingung. Ditambah persiapan anak masuk boarding school membutuhkan tenaga yang lebih ekstra dibandingkan dengan siswa reguler.
Pentingnya Mengetahui Persiapan Masuk Pesantren Bording School (Putri)
Ketika anak sudah memutuskan masuk ke pesantren, pada intinya sebagai anak dan orang tua sadar bahwa inti dari anak yang harus mendapat perbaikan adalah akhlak. Akhlak merupakan sebuah kebiasaan yang kita kerjakan secara terus menerus dan susah hilang.
Masuk pesantren tidak sekedar berpindah tempat dari rumah ke asrama. Lebih dari itu anak akan memindahkan kebiasaan lama ke kebiasaan yang baru. Poin inilah yang paling sulit. Seorang anak akan merasa jengkel, rewel dan tidak betah.
Selain itu, ciri khas remaja putri itu memiliki hati yang lebih sensitif. Penyakit seperti home sick atau yang kita kenal dengan sebuah perasaan rindu ingin pulang yang besar sangat melekat pada remaja putri.
Maka dari itu, validasi orang tua ke anak menjadi penting.
Orang tua sudah seharusnya mampu memberi “bekal” mental dan semangat untuk menguatkan anak-anak mereka sebelum ke asrama.
Masalah itu merupakan sebagian kecil masalah yang ada di dunia asrama. Cara agar orang tua dan anak dapat maksimal mempersiapkan segala keperluan untuk asrama adalah :
List Daftar Perlengkapan Santriwati Selama Di Boarding School
Siapkan secarik kertas, dan list tentang semua kebutuhan sehari-hari yang biasa kita gunakan. Contohnya ada sabun, sampo, pasta gigi sebagai kebutuhan untuk kebersihan badan. Setelah semua kita list, mulai kita mempersiapkan semua itu satu per satu. Kemudian centang kebutuhan yang sudah terpenuhi.
Tidak ketinggalan kebutuhan seragam, baju sehari-hari dan model baju anak pondok pesantren perlu mendapat perhatian. Kita akan menyayangkan pakaian yang sudah kita beli tetapi tidak bisa kita pakai. Jangan lupakan juga barang “khusus” bagi santriwati.
Setelah semuanya selesai, kita bisa memeriksa ulang catatan kecil tadi. Dari situ kita bisa melihat kekurangan yang belum terpenuhi dan cara mengantisipasinya.
Belajar Membiasakan Diri Dengan Budaya Boarding School
Masalah terbesar bagi santri saat pertama masuk pesantren adalah beradaptasi dengan lingkungan baru. Sebuah lingkungan yang bisa jadi tidak sesuai dengan bayangan kita sebelumnya. Budaya itu juga bisa jadi berbeda dengan lingkungan sekitar kita.
Mencoba membiasakan diri dengan lingkungan pesantren akan menghindarkan kita dari stress berlebihan karena sulit beradaptasi dengan lingkungan baru.
Mengingat Kembali Niat Dan Tujuan Memilih Boarding School
Dalam hal apapun kita membutuhkan alasan agar tetap kuat dan mau berjuang pada titik terendah. Alasan itu adalah kunci utama yang akan menjadi asupan tanggungjawab kita selesai. Maka dari itu, memahami dan meluruskan niat penting untuk dilaksanakan.
Ketika kita mampu menemukan alasan terbesar mengapa kita memilih boarding school, kita akan dengan mudah mengetahui tujuan dari tindakan kita yang memilih boarding school.
Belajar Mencari Teman Sebanyak-Banyaknya dan Menjaganya
Persiapan masuk pesantren putri mengharuskan kita untuk mengetahui karakter yang berbeda-beda dari temen-temen kita. Kita juga akan jauh dari orang tua dan keluarga. Sehingga, orang yang akan kita mintai bantuan saat ada kesulitan yaitu teman kita. Teman juga menjadi tempat bercerita kita agar tidak kesepian, saling menguatkan dan lain sebagainya.
Untuk mendapatkan teman sesuai dengan apa yang kita ingin itu tidak mudah. Karena itu, kita harus belajar berteman dengan baik. Belajar menerima kekurangan teman kita. Dan yang paling penting belajar adaptasi dengan teman-teman yang berbeda-beda itu.
Mencari teman baru itu mudah, sedang mempertahankannya adalah suatu hal yang sulit. Hubungan yang sudah terjalin baik tidak seharusnya bubar karena masalah yang sepele bukan ?
Mohon Doa Restu Kedua Orang Tua
Kita tidak bisa meragukan kekuatan doa orang tua. Ada banyak dasar hukum yang menjelaskan bahwa doa orang tua itu mujarab. Ridha orang tua juga menjadi ridha Allah. Oleh sebab itu, hal yang tidak boleh ketinggalan adalah doa restu orang tua.
Doa menjadi penghantar hubungan kuat antara hamba dengan Tuhan-nya. Hubungan orang tua dengan Allah untuk urusan anak selalu tulus. Bisa jadi ketika kita merasa gagal, kita bisa bertahan berkat doa dari orang tua.
untuk informasi lainnya bisa klik di sini!