Bukti Kasih Sayang Allah Kepada Hambanya

SMA MUHAMMADIYAH PIYUNGAN

Spirit Ramadhan Di Tengah Pandemi

Ramadhan di tengah pandemi
Ramadhan di tengah pandemi

Ramadhan di tengah pandemi bukan hal baru bagi kita. Sudah tahun ke dua kita menjumpai ramadhan di tengah pandemi. Namun meskipun di tengah pandemi kita harus tetap semangat menjalani ibadah di bulan yang penuh kemuliaan ini.

Sebagai umat muslim, kita menantikan bulan penuh keberkahan ini sejak lama. Kita menunggu bulan Ramadhan dengan hati yang bahagia dan penuh semangat. Karena pada bulan ini Allah membuka pintu surge selebar-lebarnya dan menutup pintu neraka.

Bulan Ramadhan merupakan bulan Allah memberikan pengampunan sebesar-besarnya kepada para hamba-Nya. Ayok kita berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan di bulan Ramadhan untuk meraih kemenangan.

Baca juga artikel tentang Fungsi dan manfaat sholat.

Hikmah Ramadhan Di Tengah Pandemi

Ramadhan di tengah pandemi covid 19 memiliki esensi yang sangat mendalam. Di bulan Ramadhan Allah perintahkan kepada umat muslim untuk menjalankan ibadah puasa wajib Ramadhan. Selain itu, ada sahur dan buka yang penuh berkah. Semua itu tidak hanya membuat kita sekedar berburu pahala. Lebih jauh selama 30 hari kita membiasakan  kebiasaan-kebiasaan baik yang mana hal itu juga demi kebaikan kita.

Jika kita renungkan. Sebetulnya, ketepatan Allah dalam merencanakan kemuliaan ini bisa kita ketahui sejak sahur hingga kita kembali ke tempat tidur.

Pagi Di Bulan Ramadhan

Kita mulai membiasakan bangun dini hari untuk sahur. Agar kita terbiasa bangun pada waktu-waktu mulia yaitu waktu Allah turun ke bumi. Allah juga menganjurkan kepada kita untuk sahur pada waktu-waktu akhir agar kita tidak kelamaan dalam menunggu waktu salat subuh. Bayangkan saja jika Allah menganjurkan sahur diawal waktu dini hari, kita mungkin akan menunggu waktu salat shubuh dengan tidur karena merasa waktu menunggu tersebut masih lama. Sedangkan kita sendiri masih suka kesiangan dalam melaksanakan salat shubuh.

Jika kita melaksanakan sahur di waktu akhir malam, hal itu menyebabkan kita tidak tidur setelah sahur karena mengetahui waktu salat shubuh akan segera datang. Selain itu, kita bisa mengisi waktu luang tersebut dengan kegiatan yang dapat menguatkan spiritual kita. Seperti berdzikir, membaca Al-Quran dan kegiatan ibadah lainnya.

Siang Di Bulan Ramadhan

Di siang hari kita wajib melaksanakan puasa. Dengan berpuasa kita akan menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Yang mana pada dasarnya kita menjauhkan diri dari kemaksiatan di bulan Ramadhan.

Pada siang hari juga kita melaksanakan aktivitas rutin kita. Seperti menuntut ilmu, bekerja dan kegiatan sosial lainnya. Tentu keberkahan dalam kegiatan-kegiatan bermanfaat tersebut menjadi berlipat ganda selama bulan Ramadhan.

Di bulan Ramadhan juga keinginan kita dalam bersedekah menjadi semakin meningkat. Banyak kita jumpai setiap masjid membagi-bagikan takjil atau nasi bungkus gratis untuk berbuka puasa. Di jalan-jalan juga sering kita jumpai orang-orang membagi-bagikan takjil untuk berbuka. Uniknya, kegiatan bagi-bagi takjil tersebut begitu mulia karena tetap menjaga kehormatan manusia dari semua kalangan. Karena penikmat takjil gratis tersebut tidak hanya fakir miskin, orang kaya pun ikut menikmati bersama.

Ramadhan sangat mengasyik-kan!

Selama pandemi kita bertemu dengan banyak kebiasaan-kebiasaan baru. Banyak cerita ramadhan di tengah pandemi unik kita dengarkan yang bisa kita jadikan moment dan kenangan indah untuk kita ceritakan kepada anak cucu kita dimasa mendatang.

Saking menariknya, moment itu mungkin tidak akan kita jumpai lagi di masa depan. Keseruan cerita Ramadhan di tengah pandemi corona dapat kita rasakan pada saat sahur dan bukber online, tarawih bersama teman secara online, bahkan kita juga membaca Al-Quran bersama secara online akibat adanya pembatasan berkumpul yang pemerintah terapkan.

Oleh sebab itu, meskipun segalanya terasa terbatas di bulan Ramadhan. Sebenarnya, kita sendiri telah melalui keseruan tanpa batas karena sudah mampu mengatasi keterbatasan yang ada. Sehingga ramadhan di tengah pandemi tetap mengasyik-kan.

Spirit Ramadhan Di Tengah Pandemi

Untuk dapat melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan dengan optimal, berikut tips untuk menumbuhkan spirit Ramadhan di tengah pandemi.

Pahami Esensi Puasa

Semua ibadah memiliki tujuan untuk menghidupkan kembali nilai ketakwaan yang telah layu, kebaikan serta memperkut jati diri dengan Al-Quran dan saling berbuat kebaikan antar sesama untuk menabur kesejahteraan.

Tidak kecuali puasa wajib Ramadhan, pada saat puasa kita harus mengendalikan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dan dari hal-hal yang mengurangi pahala puasa. Sehingga secara tidak langsung dengan puasa kita bisa mendisiplinkan diri untuk meraih kemenangan.

Hal itu tercantum dalam Al-Quran Surat Al-Hujurat ayat 13, dimana dalam surat menjelaskan bahwa laki-laki dan perempuan terbaik disisi Allah adalah yang paling bertakwa.

Meskipun demikian, puasa juga baik secara jasmani. Pada saat berpuasa kita memberikan waktu istirahat bagi tubuh dalam mencerna makanan yang masuk dalam tubuh, juga memaksimalkan energi baik yang masuk ke dalam tubuh. Para dokter sepakat bahwa sumber penyakit terletak pada organ yang berhubungan dengan makanan.

Semua kebaikan itu akan kembali kepada manusia,menuju manusia yang berkualitas.

Disiplinkan Diri Dalam Menjalankan Salat

Perintah untuk menjadi manusia yang disiplin dapat kita temukan dalam Al-Quran Surat Ashr ayat 1-3, surat ini menjelaskan bahwa manusia harus menghargai dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Apabila tidak memanfaatkan waktu dengan baik maka termasuk kedalam golongan orang-orang yang merugi.

Oleh sebab itu, kita harus disiplin dalam menjalani segala aktivitas. Termasuk dalam ibadah salat. Ketika kita terbiasa menunda-nunda salat, kita akan terlambat dalam memberikan energi positif ke rohani kita. Sehingga semakin kita tunda semakin mudah kita gelisah dan kurang sejahtera.

Oleh sebab itu, salat memberikan pengaruh besar terhadap mental kita. Jika mental kita disiplin, kita dapat mengoptimalkan kemampuan dalam mengendalikan diri.

Tingkatkan Keimanan

Kita melakukan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Kita beribadah tidak sekedar menggugurkan kewajiban atau hanya sebatas ritual keagamaan. Lebih besar dari itu, beribadah merupakan kebutuhan manusia.

Karena sebagai kebutuhan maka manusia tidak bisa hidup jika meninggalkan ibadah.

 

Informasi tentang pendaftaran siswa baru SMA MBS Muhammadiyah Piyungan dapat di akses dengan klik disini.