Tips agar anak betah di pondok pesantren terutama di boarding school berguna bagi orang tua yang memiliki keinginan anaknya nyaman berada di boarding school. Beberapa prang tua merasa khawatir dengan kondisi lingkungan yang kurang baik sehingga memberikan dampak negatif pergaulan bebas pada anak.
Oleh sebab itu, masih ada orang tua yang sedikit memaksa anak untuk masuk di pondok pesantren. Akibatnya, anak menjadi tidak siap secara mental untuk tinggal di pondok pesantren boarding school kemudian menjadi tidak betah.
Amalan Agar Anak Betah Di Pondok Pesantren
Keinginan orang tua untuk memiliki anak yang terjaga dan keterbatasan waktu serta pengetahuan orang tua memang menjadi sebuah alasan yang penting. Ditambah anak mau merubah kebiasaan buruk ke kebiasaan baik karena dipaksa terlebih dahulu. Maka dari itu alangkah baiknya jika para orang tua fokus membuat anak menjadi betah di ppondok pesantren boarding school.
Berikut Tips Agar Anak Betah Di Pondok Pesantren Boarding School :
Berikan Anak Motivasi
Anak tidak mau mondok menjadi kesulitan tersendiri bagi orang tua.Memotivasi anak dapat memberikan energi tambahan agar anak mau mondok dan betah di pondok. Banyak dari orang tua belum mengetahi pentingnya memberikan motivasi pada anak.
Motivasi merupakan energi dorongan untuk seseorang bergerak dalam mencapai tujuan. Ketika seseorang bertindak memberikan motivasi kepada orang lain artinya seseorang itu telah memberikan dorongan kepada orang lain untuk memiliki usaha atau keinginan dalam mencapai suatu tujuan.
Anak yang memiliki motivasi yang tinggi akan selalu berusaha untuk menjadi lebih baik. Makin tinggi anak memiliki motivasi, semakin tinggi pula hasil yang dapat tercapai. Sehingga memberikan motivasi kepada anak itu penting.
Apabila anak memiliki semangat yang bagus,maka menjalankan aktivitas sehari-hari menjadi menyenangkan.
Kenalkan Dunia Pondok Pada Anak
Ketika anak tidak mengetahui apapun tentang pondok kemudian dia merasa kaget dengan budaya pondok saat pertama kali memasuki dunia pondok. Maka anak memiliki kesiapan mental yang rendah. Saat kesiapan itu rendah, maka peluang anak untuk tidak betah berada di pondok semakin besar. Anak bisa saja stress, merasa tertekan. Anak akan merasa kebingungan dan di lema. Pertama, apabila ia keluar dari pondok, tentu sebagai orang tua tidak akan setuju dengan mudah. Kedua, anak kabur dari pondok pesantren diam-diam. Kebanyakan anak akan memilih opsi yang kedua.
Mengenalkan dunia pondok ke anak akan memberikan sedikit beka atau gambaran tentang dunia pondok. Hal itu sedikit memberi kesemptan anak untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki dunia pondok.
Baca juga Faktor-faktor anak tidak betah di pesantren
Latih Anak Untuk Sederhana
Boarding School terdiri dari para santri yang memiliki asal daerah, latar belakang, dan status sosial ekonomi yang berbeda-beda. Pesantren selalu berusaha menumbuhkan sifat kesederhanaan pada santri.
Kesederhanaan itu berupa segala sesuatu mengenai sikap dan tindakan yang sesuai dengan fungsi dan tempat serta tidak berlebih-lebihan.
Usia remaja adalah usia dimana kita dalam fase labil yang tinggi. Akibat dari fase peralihan menuju manusia dewasa. Kebanyakan remaja cenderung bersikap hedon dan foya-foya. Hal itulah yang menjadi sebab pesantren memberi kurikulum tentang kesederhanaan.
Praktik nyata dari kesederhanaan adalah dengan membatasi penggunaan uang. Kesederhanaan mengajarkan untuk menggunakan uang sesuai skala prioritas kebutuhan. Kesederhanaan menjadikan hidup lebih aman dan damai karena terlepas dari tuntutan pemenuhan gaya hidup.
Santri baru nangis karena belum bisa menyesuaikan budaya pesantren tersebut. Tapi lama-lama juga akan merasa betah seiring dengan terbentuknya kebiasaan baru.
Jangan Terlalu Sering Berkunjung
Mengurangi intensitas bertemu anak di pondok pesantren membuat anak menjadi lebih cepat untuk mandiri. Ketika orang tua terlalu sering berkunjung ke pondok, anak akan terus bergantung pada orang tua. Tindakan tersebut akan membuat anak terlambat berpikir dewasa dan sulit mandiri. Akibatnya anak menjadi sulit mencari solusi dari masalah yang sedang menimpa.
Hal itu bisa mempengaruhi kemampuan sosial anak di pondok pesantren. Lebih jauh akan mempengaruhi sikap dan tindakan ketika turun di masyarakat.
Jarang menjenguk anak pun tidak bagus untuk anak. Meskipun pondok pesantren memiliki program yang beraneka ragam, tetap saja sang anak membutuhkan dukungan dari orang tua. Sebagai jeda untuk siap bertempur kembali.
Ikhlaskan Anak Untuk Belajar di BS
Ikhlas mampu menjadi salah satu tanda ketegasan dan prinsip yang kuat. Ketika orang tua belum ikhlas, artinya dasar keberhasilan anak di pondok pesantren kurang kokoh.
Keberhasilan anak di pondok pesantren juga didorong oleh orang tua yang mampu menguatkan putra putri nya saat di pondok. Saat anak menjadi labil kemudian anak minta pulang dari pondok pesantren atau anak menangis di pesantren. Di pertemukan dengan orang tua yang belum ikhlas anaknya di pondok. Maka besar kemungkinan anak mudah berhenti dari masa studi di pondok.
Antara orang tua dan anak menjadi support system satu sama lain salah satu tips agar anak betah di pondok pesantren.
Selalu Berdoa
Manusia akan selalu berhubungan dengan penciptannya. Setiap manusia pasti juga memiliki doa atas segala harapan, keinginan, dan cita-cita. Berdoa mampu mempengaruhi jiwa.
Menurut Lownethal dalam karyanya yang berjudul Religion, Culture, and Mental Health mengungkapkan bahwa seseorang yang berdoa dapat menurunkan depresi dan memunculkan perasaan tenang dan tentram.
Inti dari doa adalah keyakinan dalam hati bahwa Allah sangat mampu untuk melakukan segala hal. Allah akan mengabulkan doa-doa kita.
Itulah beberapa tips agar anak betah di pondok pesantren.
Informasi tentang SMA MBS Muh Piyungan akses disini.